AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
PURWOKERTO - Upaya untuk memperkuat pengembangan kawasan wilayah Jawa Tengah bagian selatan (Jasela) terus digencarkan berbagai pihak, di antaranya kolaborasi antara senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jateng, Abdul Kholik bersama perkumpulan Seruan Eling Banyumas (Serulingmas). Mereka menggelar pertemuan dengan kalangan pengusaha, unsur pemerintah daerah di eks karisidenan Banyumas plus Kebumen dan Purworejo serta sejumlah tokoh masyarakat lokal. Pertemuan dihelat dengan acara silaturahmi, dialog pengembangan potensi kawasan ekonomi Jateng selatan dan inagurasi Abdul Kholik Institute, di RM Gerai Lodek Purwokerto, Kamis 18 April 2024. Abdul Kholik mengatakan, dalam kontek pembangunan regional di Jateng, wilayah Jasela, termasuk Kebumen dan Purworejo belum menjadi prioritas. Posisinya masih ditempatkan sebagai kawasan penyangga. Bahkan pada level nasional, katanya, juga sama. hampir tidak ada proyek strategis nasional (PSN) diarahkan untuk memperkuat kawasan ini. "Melalui dialog seperti ini, kita ingin mengarusutamakan kawasan Jasela ini dengan kolaborasi antarkabupaten (Barlingmascakebpur) untuk fokus ke tiga sektor. Yakni maritim, pertanian dan pariwisata. Tiga fokus ini akan kita angkat bersama-sama supaya memiliki satu visi," kata senator asal Cilacap yang terpilih kembali ini. Dengan kolaborasi antarkabupaten, kalangan pengusaha, Serulingmas dan tokoh-tokoh masyarakat, lanjut dia, menjadi modal kuat untuk terus memperjuangkan di level regional dan nasional. "Semua kabupaten di wilayah Jasela kita libatkan ini untuk mendalami segala potensi ekonominya, baik yang fokus ke sektor maritim, pertanian dan pariwisata. Dengan pemetaan seperti ini, ke depan pengembangan potensi unggulan lebih bisa diperkuat dan ditata dengan baik,' katanya. Dia mencontohkan, saat bertemu dengan pengurus Koperasi Mina Saroyo Cilacap, terungkap, hasil tangkapan ikan satu kapal bisa menghasilkan sekitar Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar melalut selama 3-4 bulan. Ke depan, pelabuhan Tanjung Intan Cilacap bisa dipakai untuk lalu lintas ekpor0impor dari Australia, dan Pelabuhan Perikanan Cilacap, sudah ditetapkan menjadi salah satu dari empat pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia. "Ini semua dibutuhkan kemauan dari semua stakeholder berkolaborasi bersama-sama untuk berbagi tugas, fungsi sekaligus membuat prioritas yang sama untuk semua kabupaten, fokus tiga sektor itu," jelas Kholik. Isu maritim, kata dia, terdekat akan dibedah secara khusus, mengingat di Jasela, terhampar sejumlah kabupaten yang memiliki keunggulan potensi laut. Seperti Cilacap, Kebumen dan Purworejo. Maritim terbagi dua, bagian atas untuk budidaya dan bagian bawah untuk tangkapan. "Daerah=daerah selatan yang memiliki kawasan pesisir dalam penyusunan RPJMD dan RPJPD-nya diharapkan visinya maritim. Sehingga mereka bisa memiliki kawasan perikanan, memiliki industri perikanan, bahkan ekspor perikanan ke depan," ujar dia. Kholik menyampaikan, Serulingmas digandeng karena wadah perkumpulan ini sudah membuat kerja histors untuk menyatukan sebagain kawasan Jasela, yakni eks Karisidenan Banyumas. "Misalnya di Banjarnegara memiliki Taman Satwa Serulingmas, di Purbalingga punya Desa Wisata Serulingmas, di Banyumas punya Monumen Pangsar Soedirman dan di Cilacap punya Akper Serulingmas dan Museum Sosilo Soedarman. Sebelumnya untuk pengembangan ekonomi adanya manager Barlingmascakeb. Ini akan kita hidupkan lagi," katanya mencontohkan. Ketua Umum Serulingmas Wisnu Suhardono menyambut baik upaya yang dilakukan Abdul Kholik dalam kapasitas sebagai anggota atau senator DPD Jawa Tengah asal daerah Banyumas Banyumas (Jateng selatan). "Karena keterpanggilan geografis Abdul Kholik dari Jateng selatan, ya wajar dia bertanggungjawab untuk mendorong pembangunan Jasela dan pengembangan potensi ekonomi supaya lebih maju," kata Wisnu. Menurutnya, sebagai ketua umum Serulingmas sangat mendukung karena organisasi ini bukan partisan. Begitu pula Kholik sebagai anggota DPD, juga bukan berasal dari partai politik. "Kalau yang minta dari partai, apa itu dari anggota DPR maupun pengurus partai, kita tidak mau. Kalau dengan DPD kita siap b erkolaborasi untuk memback-up ke Bappenas, Kementerian PU dan lainnya. Insyalloh kalau presiden terpilih (Prabowo Subianto), kalau sudah resmi dilantik, kan juga masih punya trah Banyumas," tandasnya. Sumber : https://banyumas.suaramerdeka.com/banyumas/0912454554/senator-dpd-ri-gandeng-serulingmas-pengusaha-pemkab-dan-tokoh-masyarakat-lokal-perkuat-kawasan-jasela?page=2
Provinsi Jawa Tengah siap menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2024. Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Selain itu, Nana juga akan memastikan kondusifitas tetap terjaga selama libur nasional dan Idulfitri. "Rakor ini merupakan keseriusan kita bersama dalam mempersiapkan Mudik dan Idulfitri 2024 agar berjalan lancar dan tertib," kata Nana Sudjana saat memberikan arahan dalam Rakor Forkopimda dalam menyambut Idulfitri di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Senin (1/4). Dalam rakor tersebut, ada beberapa isu yang menjadi perhatian menjelang mudik dan Idulfitri 2024, antara lain ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, stabilitas harga, serta kewaspadaan terhadap potensi bencana. Prediksi pergerakan Mudik Lebaran Nasional 2024 sebanyak 193,6 juta orang, sedangkan pergerakan orang masuk dan melintas Jawa Tengah sebesar 18,23 juta orang. Perkiraan puncak arus mudik terjadi pada 6-7 April 2024, sedangkan perkiraan arus puncak balik pada 14-15 April 2024. "Jawa Tengah menyiapkan posko terpadu angkutan Lebaran dan juga pelayanan Lebaran tahun 2024," kata Nana. Posko terpadu dan pos pelayanan disiapkan beberapa titik. Hal itu salah satunya untuk penyiapan ramp check untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Selain itu, juga untuk kesiapan informasi dan telekomunikasi. "Posko utama akan ada di Dinas Perhubungan dan beberapa titik yang ada di tol maupun jalur Pantura dan jalur lainnya. Ada tujuh titik untuk membantu kelancaran masyarakat. Pelaksanaan nanti akan bekerjasama dengan kepolisian, TNI, Dishub, dan Satpol PP," ujarnya. Nana menjelaskan, kebutuhan pokok dan energi bagi masyarakat juga tercukupi sampai pasca lebaran. Pemprov Jateng bersama instansi terkait seperti Bulog, Pertamina, dan PLN telah menyiapkan sejak jauh hari. "Semua petugas siaga 24 jam untuk memastikan distribusi pangan dan energi berjalan lancar sampai selesai Idulfitri," kata Nana. Nana juga mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk memperhatikan laju inflasi di daerah masing-masing. Segera lakukan langkah konkret ketika menemukan sejumlah komoditas yang memicu kenaikan inflasi. Selain itu, potensi bencana alam juga masih menjadi perhatian. BMKG memprediksi cuaca dengan curah hujan sedang hingga tinggi dan ekstrem masih mungkin terjadi pada April 2024. Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, hasil survei indeks kepuasan masyarakat terhadap mudik-balik pada tahun 2023 mendapatkan skor 89 persen. Kepercayaan masyarakat ini harus terus dijaga. Jateng juga masih menjadi sentral karena menjadi daerah tujuan dan transit pemudik. "Kami sudah lakukan rapat lintas sektoral. Ini kerja kolaboratif dari semua elemen masyarakat. Kita pastikan masyarakat dapat beribadah dengan baik. Semua sudah disurvei dan semua siap melakukan pengamanan dan pelayanan," katanya. Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/5564407/jelang-mudik-lebaran-2024-nana-sudjana-sampaikan-persiapan-jateng-di-rakor-forkopimda
DEMAK — Satlantas Polres Demak, Jawa Tengah (Jateng), belum berani membuka Jalur Pantura Demak-Kudus meski pun banjir di wilayah tersebut mulai surut, Kamis (15/2/2024). Pembukaaan jalur tersebut bakal dilakukan jika kondisi banjir benar-benar telah surut dan tidak ada lagi genangan air. “Hingga hari ini Jalur Pantura Demak-Kudus belum dibuka karena masih ada genangan di Kilometer 43 dari depan Pasar Karanganyar hingga Jembatan Tanggulangin,” ujar Kasatlantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani. AKP Lingga menyatakan ketinggian genangan air di Jalan Pantura Demak-Kudus saat ini sekitar 30-50 sentimeter (cm). Oleh karenanya, jalur itu pun belum aman untuk dilalui kendaraan. Kendati demikian, ada beberapa kendaraan yang nekat melintas di jalur tersebut. Hal itu pun menyebabkan proses evakuasi kendaraan yang terjebak di genangan banjir dan mengganggu proses pengiriman logistik untuk warga terdampak banjir. Selain itu, kendaraan yang masih terjebak dan belum terevakuasi sekitar 12 kendaraan. “Jika nantinya jalur tersebut benar-benar aman untuk dilalui dan tidak licin bagi pengendara, maka jalur akan dibuka total,” ujarnya. AKP Lingga menambahkan untuk akses menuju Semarang melalui Jembatan Tanggulangin hingga kini juga masih ditutup karena menunggu banjir surut. “Kami sifatnya membantu, sehingga ketika dari Satlantas Polres Demak membuka total Jalur Pantura Demak-Kudus, maka dari Kudus juga akan dibuka,” ujarnya. Banjir di Desa Ketanjung dan Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak, memang mulai surut, tetapi genangan banjir masih terlihat di Jalan Pantura Demak-Kudus. Beberapa truk yang terjebak banjir juga masih terlihat pada posisi sebelumnya dan belum dievakuasi. Sedangkan yang sudah dievakuasi truk yang sebelumnya melintas di ruas kiri, menyusul genangan mulai surut
SEMARANG – Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari Jawa Tengah (Jateng), Abdul Kholik, menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng belum secara penuh mampu menggali potensi di sektor pariwisata. Menurutnya, hal ini terlihat dari masih tertinggalnya daya tarik wisata di Ibu Kota Jateng, yakni Semarang, dengan daerah lain, khususnya Jogja dan Solo. Hal itu disampaikan Abdul Kholik saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Prospek Pengembangan Kuliner Organik Sebagai Produk Unggulan Pariwisata Jawa Tengah di Kantor DPD RI Perwakilan Jateng, Jumat (15/3/2024). Melalui FGD itu, Abdul Kholik ingin mendorong kuliner organik menjadi daya tarik pariwisata di Jateng. “Hari ini kami kumpulkan berbagai stakeholder untuk mendorong pariwisata bisa menjadi sebuah kekuatan di Jateng. Dari pembahasan tadi juga tampak bahwa Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi belum sepemuhnya mampu mengembangkan potensi wisatanya, karena masih tertinggal dengan Jogja, dengan Solo. Ini menjadi PR [pekerjaan rumah] kita bersama. Bagaimana mendorong semua potensi agar bisa berkembang,” terang Abdul Kholik. Potensi pariwisata, lanjut Abdul Kholik, perlu didorong. Terlebih, kunjungan wisatawan di Jateng setiap tahun bisa mencapai 106 juta orang, yang sebagian besar merupakan wisatawan domestik. Selain itu, pengeluaran terbesar wisatawan adalah kuliner, yakni mencapai 47%. Produk Unggulan Oleh karena itu, putra asli Cilacap itu berharap Pemprov Jateng lebih mengembangkan potensi wisata dengan memperbanyak produk wisata, salah satunya yakni kuliner organik yang bisa menjadi produk unggulan wisata di Jateng. “Sekarang sudah ada Kota Lama Semarang sebagai ikon. Tapi, kita juga ingin ada ikon lain untuk mengangkat itu [Kota Lama Semarang], salah satunya melalui kuliner organik. Ini tentu akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Semarang,” jelasnya. Abdul Kholik juga berharap ke depan, pemerinta daerah setempat bisa membuat kebijakan yang menyinergikan daya tarik wisata dengan produk unggulan lain dalam satu branding. Tujuannya, agar semua daerah dapat diuntungkan dan potensi wisata bisa kian berkembang. “Karena PDRB [Produk Domestik Regional Bruto] sumbangannya yang terbesar sebagian dari pariwisata. Maka kalau mau mengangkat ya yang di push ini [branding] sebenarnya. Tapi pada intinya hari ini kita sangat bersyukur semua stakeholder punya pemahaman yang sama untuk bisa mendorong wisata di Jateng, terutama Kota Semarang dan sekitarnya agar lebih berkembang,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Supriyanto, mengatakan total sudah ada 49 kelompok pertanian organik dengan luas sekitar 600 hektare (ha) yang telah terverifikasi di Jateng. Langkah saat ini yang telah diambil, yakni mendorong produk kuliner organik itu lebih diperkenalkan ke wisatawan dengan menampilkan di ruang-ruang hotel. “Pada prinsipnya kami berterima kasih karena akan ada peluang memasarkan produk pertanian, khususnya produk organik, ke ranah yang lebih luas. Saat ini kami perlu sinegitas antarlini utama. Kemudian teman-teman perhotelan suatu saat akan kami ajak gabuk supaya merekrut produk petani,” jelas Supriyanto Sumber : https://jateng.solopos.com/senator-dpd-abdul-kholik-produk-organik-bisa-jadi-daya-tarik-wisata-jateng-1883614
Semarang (ANTARA) - KPU Jawa Tengah memulai rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat provinsi yang dilanjutkan dengan penetapan hasil rekapitulasi pemilihan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Rapat pleno terbuka yang dipimpin Ketua KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono di Semarang, Rabu, diawali dengan penghitungan suara hasil pemilu dari Kabupaten Purbalingga. Hadir dalam rapat pleno terbuka tersebut masing-masing saksi dari pasangan capres-cawapres, partai politik, calon anggota DPD, serta Bawaslu Jawa Tengah. Menurut Handi, pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi hasil pemilu tingkat provinsi akan dilaksanakan mulai 6 hingga 8 Maret 2024. Pada hari pertama, KPU akan melakukan rekapitulasi hasil pemilu dari 9 kabupaten/kota. Handi berharap hasil Pemilu 2024 akan berkontribusi dalam mewujudkan integrasi bangsa. Selain itu, lanjut dia, usai Pemilu 2024 akan dilanjutkan dengan tahapan pilkada yang digelar November 2024. "Semoga sukses pemilu akan berlanjut juga dalam sukses penyelenggaraan pilkada," tuturnya. Ia menambahkan selama tahapan pemilu sejak 14 Juni 2023 hingga 29 Februari 2024, tercatat 67 petugas penyelenggaraan pemilu meninggal dunia di Jawa Tengah. Selain itu, terdapat pula 740 orang lainnya yang sakit dalam melaksanakan tugas. Ia menyampaikan duka mendalam bagi para penyelenggara pemilu yang meninggal dunia maupun sakit saat melaksanakan tugasnya. Sumber : https://jateng.antaranews.com/berita/526392/kpu-jateng-mulai-rekapitulasi-hasil-pemilu-tingkat-provinsi
PURWOKERTO - Upaya untuk memperkuat pengembangan kawasan wilayah Jawa Tengah bagian selatan (Jasela) terus digencarkan berbagai pihak, di antaranya kolaborasi antara senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jateng, Abdul Kholik bersama perkumpulan Seruan Eling Banyumas (Serulingmas). Mereka menggelar pertemuan dengan kalangan pengusaha, unsur pemerintah daerah di eks karisidenan Banyumas plus Kebumen dan Purworejo serta sejumlah tokoh masyarakat lokal. Pertemuan dihelat dengan acara silaturahmi, dialog pengembangan potensi kawasan ekonomi Jateng selatan dan inagurasi Abdul Kholik Institute, di RM Gerai Lodek Purwokerto, Kamis 18 April 2024. Abdul Kholik mengatakan, dalam kontek pembangunan regional di Jateng, wilayah Jasela, termasuk Kebumen dan Purworejo belum menjadi prioritas. Posisinya masih ditempatkan sebagai kawasan penyangga. Bahkan pada level nasional, katanya, juga sama. hampir tidak ada proyek strategis nasional (PSN) diarahkan untuk memperkuat kawasan ini. "Melalui dialog seperti ini, kita ingin mengarusutamakan kawasan Jasela ini dengan kolaborasi antarkabupaten (Barlingmascakebpur) untuk fokus ke tiga sektor. Yakni maritim, pertanian dan pariwisata. Tiga fokus ini akan kita angkat bersama-sama supaya memiliki satu visi," kata senator asal Cilacap yang terpilih kembali ini. Dengan kolaborasi antarkabupaten, kalangan pengusaha, Serulingmas dan tokoh-tokoh masyarakat, lanjut dia, menjadi modal kuat untuk terus memperjuangkan di level regional dan nasional. "Semua kabupaten di wilayah Jasela kita libatkan ini untuk mendalami segala potensi ekonominya, baik yang fokus ke sektor maritim, pertanian dan pariwisata. Dengan pemetaan seperti ini, ke depan pengembangan potensi unggulan lebih bisa diperkuat dan ditata dengan baik,' katanya. Dia mencontohkan, saat bertemu dengan pengurus Koperasi Mina Saroyo Cilacap, terungkap, hasil tangkapan ikan satu kapal bisa menghasilkan sekitar Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar melalut selama 3-4 bulan. Ke depan, pelabuhan Tanjung Intan Cilacap bisa dipakai untuk lalu lintas ekpor0impor dari Australia, dan Pelabuhan Perikanan Cilacap, sudah ditetapkan menjadi salah satu dari empat pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia. "Ini semua dibutuhkan kemauan dari semua stakeholder berkolaborasi bersama-sama untuk berbagi tugas, fungsi sekaligus membuat prioritas yang sama untuk semua kabupaten, fokus tiga sektor itu," jelas Kholik. Isu maritim, kata dia, terdekat akan dibedah secara khusus, mengingat di Jasela, terhampar sejumlah kabupaten yang memiliki keunggulan potensi laut. Seperti Cilacap, Kebumen dan Purworejo. Maritim terbagi dua, bagian atas untuk budidaya dan bagian bawah untuk tangkapan. "Daerah=daerah selatan yang memiliki kawasan pesisir dalam penyusunan RPJMD dan RPJPD-nya diharapkan visinya maritim. Sehingga mereka bisa memiliki kawasan perikanan, memiliki industri perikanan, bahkan ekspor perikanan ke depan," ujar dia. Kholik menyampaikan, Serulingmas digandeng karena wadah perkumpulan ini sudah membuat kerja histors untuk menyatukan sebagain kawasan Jasela, yakni eks Karisidenan Banyumas. "Misalnya di Banjarnegara memiliki Taman Satwa Serulingmas, di Purbalingga punya Desa Wisata Serulingmas, di Banyumas punya Monumen Pangsar Soedirman dan di Cilacap punya Akper Serulingmas dan Museum Sosilo Soedarman. Sebelumnya untuk pengembangan ekonomi adanya manager Barlingmascakeb. Ini akan kita hidupkan lagi," katanya mencontohkan. Ketua Umum Serulingmas Wisnu Suhardono menyambut baik upaya yang dilakukan Abdul Kholik dalam kapasitas sebagai anggota atau senator DPD Jawa Tengah asal daerah Banyumas Banyumas (Jateng selatan). "Karena keterpanggilan geografis Abdul Kholik dari Jateng selatan, ya wajar dia bertanggungjawab untuk mendorong pembangunan Jasela dan pengembangan potensi ekonomi supaya lebih maju," kata Wisnu. Menurutnya, sebagai ketua umum Serulingmas sangat mendukung karena organisasi ini bukan partisan. Begitu pula Kholik sebagai anggota DPD, juga bukan berasal dari partai politik. "Kalau yang minta dari partai, apa itu dari anggota DPR maupun pengurus partai, kita tidak mau. Kalau dengan DPD kita siap b erkolaborasi untuk memback-up ke Bappenas, Kementerian PU dan lainnya. Insyalloh kalau presiden terpilih (Prabowo Subianto), kalau sudah resmi dilantik, kan juga masih punya trah Banyumas," tandasnya. Sumber : https://banyumas.suaramerdeka.com/banyumas/0912454554/senator-dpd-ri-gandeng-serulingmas-pengusaha-pemkab-dan-tokoh-masyarakat-lokal-perkuat-kawasan-jasela?page=2
Provinsi Jawa Tengah siap menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2024. Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Selain itu, Nana juga akan memastikan kondusifitas tetap terjaga selama libur nasional dan Idulfitri. "Rakor ini merupakan keseriusan kita bersama dalam mempersiapkan Mudik dan Idulfitri 2024 agar berjalan lancar dan tertib," kata Nana Sudjana saat memberikan arahan dalam Rakor Forkopimda dalam menyambut Idulfitri di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Senin (1/4). Dalam rakor tersebut, ada beberapa isu yang menjadi perhatian menjelang mudik dan Idulfitri 2024, antara lain ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, stabilitas harga, serta kewaspadaan terhadap potensi bencana. Prediksi pergerakan Mudik Lebaran Nasional 2024 sebanyak 193,6 juta orang, sedangkan pergerakan orang masuk dan melintas Jawa Tengah sebesar 18,23 juta orang. Perkiraan puncak arus mudik terjadi pada 6-7 April 2024, sedangkan perkiraan arus puncak balik pada 14-15 April 2024. "Jawa Tengah menyiapkan posko terpadu angkutan Lebaran dan juga pelayanan Lebaran tahun 2024," kata Nana. Posko terpadu dan pos pelayanan disiapkan beberapa titik. Hal itu salah satunya untuk penyiapan ramp check untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Selain itu, juga untuk kesiapan informasi dan telekomunikasi. "Posko utama akan ada di Dinas Perhubungan dan beberapa titik yang ada di tol maupun jalur Pantura dan jalur lainnya. Ada tujuh titik untuk membantu kelancaran masyarakat. Pelaksanaan nanti akan bekerjasama dengan kepolisian, TNI, Dishub, dan Satpol PP," ujarnya. Nana menjelaskan, kebutuhan pokok dan energi bagi masyarakat juga tercukupi sampai pasca lebaran. Pemprov Jateng bersama instansi terkait seperti Bulog, Pertamina, dan PLN telah menyiapkan sejak jauh hari. "Semua petugas siaga 24 jam untuk memastikan distribusi pangan dan energi berjalan lancar sampai selesai Idulfitri," kata Nana. Nana juga mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk memperhatikan laju inflasi di daerah masing-masing. Segera lakukan langkah konkret ketika menemukan sejumlah komoditas yang memicu kenaikan inflasi. Selain itu, potensi bencana alam juga masih menjadi perhatian. BMKG memprediksi cuaca dengan curah hujan sedang hingga tinggi dan ekstrem masih mungkin terjadi pada April 2024. Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, hasil survei indeks kepuasan masyarakat terhadap mudik-balik pada tahun 2023 mendapatkan skor 89 persen. Kepercayaan masyarakat ini harus terus dijaga. Jateng juga masih menjadi sentral karena menjadi daerah tujuan dan transit pemudik. "Kami sudah lakukan rapat lintas sektoral. Ini kerja kolaboratif dari semua elemen masyarakat. Kita pastikan masyarakat dapat beribadah dengan baik. Semua sudah disurvei dan semua siap melakukan pengamanan dan pelayanan," katanya. Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/5564407/jelang-mudik-lebaran-2024-nana-sudjana-sampaikan-persiapan-jateng-di-rakor-forkopimda
DEMAK — Satlantas Polres Demak, Jawa Tengah (Jateng), belum berani membuka Jalur Pantura Demak-Kudus meski pun banjir di wilayah tersebut mulai surut, Kamis (15/2/2024). Pembukaaan jalur tersebut bakal dilakukan jika kondisi banjir benar-benar telah surut dan tidak ada lagi genangan air. “Hingga hari ini Jalur Pantura Demak-Kudus belum dibuka karena masih ada genangan di Kilometer 43 dari depan Pasar Karanganyar hingga Jembatan Tanggulangin,” ujar Kasatlantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani. AKP Lingga menyatakan ketinggian genangan air di Jalan Pantura Demak-Kudus saat ini sekitar 30-50 sentimeter (cm). Oleh karenanya, jalur itu pun belum aman untuk dilalui kendaraan. Kendati demikian, ada beberapa kendaraan yang nekat melintas di jalur tersebut. Hal itu pun menyebabkan proses evakuasi kendaraan yang terjebak di genangan banjir dan mengganggu proses pengiriman logistik untuk warga terdampak banjir. Selain itu, kendaraan yang masih terjebak dan belum terevakuasi sekitar 12 kendaraan. “Jika nantinya jalur tersebut benar-benar aman untuk dilalui dan tidak licin bagi pengendara, maka jalur akan dibuka total,” ujarnya. AKP Lingga menambahkan untuk akses menuju Semarang melalui Jembatan Tanggulangin hingga kini juga masih ditutup karena menunggu banjir surut. “Kami sifatnya membantu, sehingga ketika dari Satlantas Polres Demak membuka total Jalur Pantura Demak-Kudus, maka dari Kudus juga akan dibuka,” ujarnya. Banjir di Desa Ketanjung dan Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak, memang mulai surut, tetapi genangan banjir masih terlihat di Jalan Pantura Demak-Kudus. Beberapa truk yang terjebak banjir juga masih terlihat pada posisi sebelumnya dan belum dievakuasi. Sedangkan yang sudah dievakuasi truk yang sebelumnya melintas di ruas kiri, menyusul genangan mulai surut
SEMARANG – Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari Jawa Tengah (Jateng), Abdul Kholik, menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng belum secara penuh mampu menggali potensi di sektor pariwisata. Menurutnya, hal ini terlihat dari masih tertinggalnya daya tarik wisata di Ibu Kota Jateng, yakni Semarang, dengan daerah lain, khususnya Jogja dan Solo. Hal itu disampaikan Abdul Kholik saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Prospek Pengembangan Kuliner Organik Sebagai Produk Unggulan Pariwisata Jawa Tengah di Kantor DPD RI Perwakilan Jateng, Jumat (15/3/2024). Melalui FGD itu, Abdul Kholik ingin mendorong kuliner organik menjadi daya tarik pariwisata di Jateng. “Hari ini kami kumpulkan berbagai stakeholder untuk mendorong pariwisata bisa menjadi sebuah kekuatan di Jateng. Dari pembahasan tadi juga tampak bahwa Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi belum sepemuhnya mampu mengembangkan potensi wisatanya, karena masih tertinggal dengan Jogja, dengan Solo. Ini menjadi PR [pekerjaan rumah] kita bersama. Bagaimana mendorong semua potensi agar bisa berkembang,” terang Abdul Kholik. Potensi pariwisata, lanjut Abdul Kholik, perlu didorong. Terlebih, kunjungan wisatawan di Jateng setiap tahun bisa mencapai 106 juta orang, yang sebagian besar merupakan wisatawan domestik. Selain itu, pengeluaran terbesar wisatawan adalah kuliner, yakni mencapai 47%. Produk Unggulan Oleh karena itu, putra asli Cilacap itu berharap Pemprov Jateng lebih mengembangkan potensi wisata dengan memperbanyak produk wisata, salah satunya yakni kuliner organik yang bisa menjadi produk unggulan wisata di Jateng. “Sekarang sudah ada Kota Lama Semarang sebagai ikon. Tapi, kita juga ingin ada ikon lain untuk mengangkat itu [Kota Lama Semarang], salah satunya melalui kuliner organik. Ini tentu akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Semarang,” jelasnya. Abdul Kholik juga berharap ke depan, pemerinta daerah setempat bisa membuat kebijakan yang menyinergikan daya tarik wisata dengan produk unggulan lain dalam satu branding. Tujuannya, agar semua daerah dapat diuntungkan dan potensi wisata bisa kian berkembang. “Karena PDRB [Produk Domestik Regional Bruto] sumbangannya yang terbesar sebagian dari pariwisata. Maka kalau mau mengangkat ya yang di push ini [branding] sebenarnya. Tapi pada intinya hari ini kita sangat bersyukur semua stakeholder punya pemahaman yang sama untuk bisa mendorong wisata di Jateng, terutama Kota Semarang dan sekitarnya agar lebih berkembang,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Supriyanto, mengatakan total sudah ada 49 kelompok pertanian organik dengan luas sekitar 600 hektare (ha) yang telah terverifikasi di Jateng. Langkah saat ini yang telah diambil, yakni mendorong produk kuliner organik itu lebih diperkenalkan ke wisatawan dengan menampilkan di ruang-ruang hotel. “Pada prinsipnya kami berterima kasih karena akan ada peluang memasarkan produk pertanian, khususnya produk organik, ke ranah yang lebih luas. Saat ini kami perlu sinegitas antarlini utama. Kemudian teman-teman perhotelan suatu saat akan kami ajak gabuk supaya merekrut produk petani,” jelas Supriyanto Sumber : https://jateng.solopos.com/senator-dpd-abdul-kholik-produk-organik-bisa-jadi-daya-tarik-wisata-jateng-1883614
Semarang (ANTARA) - KPU Jawa Tengah memulai rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat provinsi yang dilanjutkan dengan penetapan hasil rekapitulasi pemilihan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Rapat pleno terbuka yang dipimpin Ketua KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono di Semarang, Rabu, diawali dengan penghitungan suara hasil pemilu dari Kabupaten Purbalingga. Hadir dalam rapat pleno terbuka tersebut masing-masing saksi dari pasangan capres-cawapres, partai politik, calon anggota DPD, serta Bawaslu Jawa Tengah. Menurut Handi, pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi hasil pemilu tingkat provinsi akan dilaksanakan mulai 6 hingga 8 Maret 2024. Pada hari pertama, KPU akan melakukan rekapitulasi hasil pemilu dari 9 kabupaten/kota. Handi berharap hasil Pemilu 2024 akan berkontribusi dalam mewujudkan integrasi bangsa. Selain itu, lanjut dia, usai Pemilu 2024 akan dilanjutkan dengan tahapan pilkada yang digelar November 2024. "Semoga sukses pemilu akan berlanjut juga dalam sukses penyelenggaraan pilkada," tuturnya. Ia menambahkan selama tahapan pemilu sejak 14 Juni 2023 hingga 29 Februari 2024, tercatat 67 petugas penyelenggaraan pemilu meninggal dunia di Jawa Tengah. Selain itu, terdapat pula 740 orang lainnya yang sakit dalam melaksanakan tugas. Ia menyampaikan duka mendalam bagi para penyelenggara pemilu yang meninggal dunia maupun sakit saat melaksanakan tugasnya. Sumber : https://jateng.antaranews.com/berita/526392/kpu-jateng-mulai-rekapitulasi-hasil-pemilu-tingkat-provinsi
PURWOKERTO - Upaya untuk memperkuat pengembangan kawasan wilayah Jawa Tengah bagian selatan (Jasela) terus digencarkan berbagai pihak, di antaranya kolaborasi antara senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jateng, Abdul Kholik bersama perkumpulan Seruan Eling Banyumas (Serulingmas). Mereka menggelar pertemuan dengan kalangan pengusaha, unsur pemerintah daerah di eks karisidenan Banyumas plus Kebumen dan Purworejo serta sejumlah tokoh masyarakat lokal. Pertemuan dihelat dengan acara silaturahmi, dialog pengembangan potensi kawasan ekonomi Jateng selatan dan inagurasi Abdul Kholik Institute, di RM Gerai Lodek Purwokerto, Kamis 18 April 2024. Abdul Kholik mengatakan, dalam kontek pembangunan regional di Jateng, wilayah Jasela, termasuk Kebumen dan Purworejo belum menjadi prioritas. Posisinya masih ditempatkan sebagai kawasan penyangga. Bahkan pada level nasional, katanya, juga sama. hampir tidak ada proyek strategis nasional (PSN) diarahkan untuk memperkuat kawasan ini. "Melalui dialog seperti ini, kita ingin mengarusutamakan kawasan Jasela ini dengan kolaborasi antarkabupaten (Barlingmascakebpur) untuk fokus ke tiga sektor. Yakni maritim, pertanian dan pariwisata. Tiga fokus ini akan kita angkat bersama-sama supaya memiliki satu visi," kata senator asal Cilacap yang terpilih kembali ini. Dengan kolaborasi antarkabupaten, kalangan pengusaha, Serulingmas dan tokoh-tokoh masyarakat, lanjut dia, menjadi modal kuat untuk terus memperjuangkan di level regional dan nasional. "Semua kabupaten di wilayah Jasela kita libatkan ini untuk mendalami segala potensi ekonominya, baik yang fokus ke sektor maritim, pertanian dan pariwisata. Dengan pemetaan seperti ini, ke depan pengembangan potensi unggulan lebih bisa diperkuat dan ditata dengan baik,' katanya. Dia mencontohkan, saat bertemu dengan pengurus Koperasi Mina Saroyo Cilacap, terungkap, hasil tangkapan ikan satu kapal bisa menghasilkan sekitar Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar melalut selama 3-4 bulan. Ke depan, pelabuhan Tanjung Intan Cilacap bisa dipakai untuk lalu lintas ekpor0impor dari Australia, dan Pelabuhan Perikanan Cilacap, sudah ditetapkan menjadi salah satu dari empat pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia. "Ini semua dibutuhkan kemauan dari semua stakeholder berkolaborasi bersama-sama untuk berbagi tugas, fungsi sekaligus membuat prioritas yang sama untuk semua kabupaten, fokus tiga sektor itu," jelas Kholik. Isu maritim, kata dia, terdekat akan dibedah secara khusus, mengingat di Jasela, terhampar sejumlah kabupaten yang memiliki keunggulan potensi laut. Seperti Cilacap, Kebumen dan Purworejo. Maritim terbagi dua, bagian atas untuk budidaya dan bagian bawah untuk tangkapan. "Daerah=daerah selatan yang memiliki kawasan pesisir dalam penyusunan RPJMD dan RPJPD-nya diharapkan visinya maritim. Sehingga mereka bisa memiliki kawasan perikanan, memiliki industri perikanan, bahkan ekspor perikanan ke depan," ujar dia. Kholik menyampaikan, Serulingmas digandeng karena wadah perkumpulan ini sudah membuat kerja histors untuk menyatukan sebagain kawasan Jasela, yakni eks Karisidenan Banyumas. "Misalnya di Banjarnegara memiliki Taman Satwa Serulingmas, di Purbalingga punya Desa Wisata Serulingmas, di Banyumas punya Monumen Pangsar Soedirman dan di Cilacap punya Akper Serulingmas dan Museum Sosilo Soedarman. Sebelumnya untuk pengembangan ekonomi adanya manager Barlingmascakeb. Ini akan kita hidupkan lagi," katanya mencontohkan. Ketua Umum Serulingmas Wisnu Suhardono menyambut baik upaya yang dilakukan Abdul Kholik dalam kapasitas sebagai anggota atau senator DPD Jawa Tengah asal daerah Banyumas Banyumas (Jateng selatan). "Karena keterpanggilan geografis Abdul Kholik dari Jateng selatan, ya wajar dia bertanggungjawab untuk mendorong pembangunan Jasela dan pengembangan potensi ekonomi supaya lebih maju," kata Wisnu. Menurutnya, sebagai ketua umum Serulingmas sangat mendukung karena organisasi ini bukan partisan. Begitu pula Kholik sebagai anggota DPD, juga bukan berasal dari partai politik. "Kalau yang minta dari partai, apa itu dari anggota DPR maupun pengurus partai, kita tidak mau. Kalau dengan DPD kita siap b erkolaborasi untuk memback-up ke Bappenas, Kementerian PU dan lainnya. Insyalloh kalau presiden terpilih (Prabowo Subianto), kalau sudah resmi dilantik, kan juga masih punya trah Banyumas," tandasnya. Sumber : https://banyumas.suaramerdeka.com/banyumas/0912454554/senator-dpd-ri-gandeng-serulingmas-pengusaha-pemkab-dan-tokoh-masyarakat-lokal-perkuat-kawasan-jasela?page=2
Provinsi Jawa Tengah siap menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2024. Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Selain itu, Nana juga akan memastikan kondusifitas tetap terjaga selama libur nasional dan Idulfitri. "Rakor ini merupakan keseriusan kita bersama dalam mempersiapkan Mudik dan Idulfitri 2024 agar berjalan lancar dan tertib," kata Nana Sudjana saat memberikan arahan dalam Rakor Forkopimda dalam menyambut Idulfitri di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Senin (1/4). Dalam rakor tersebut, ada beberapa isu yang menjadi perhatian menjelang mudik dan Idulfitri 2024, antara lain ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, stabilitas harga, serta kewaspadaan terhadap potensi bencana. Prediksi pergerakan Mudik Lebaran Nasional 2024 sebanyak 193,6 juta orang, sedangkan pergerakan orang masuk dan melintas Jawa Tengah sebesar 18,23 juta orang. Perkiraan puncak arus mudik terjadi pada 6-7 April 2024, sedangkan perkiraan arus puncak balik pada 14-15 April 2024. "Jawa Tengah menyiapkan posko terpadu angkutan Lebaran dan juga pelayanan Lebaran tahun 2024," kata Nana. Posko terpadu dan pos pelayanan disiapkan beberapa titik. Hal itu salah satunya untuk penyiapan ramp check untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Selain itu, juga untuk kesiapan informasi dan telekomunikasi. "Posko utama akan ada di Dinas Perhubungan dan beberapa titik yang ada di tol maupun jalur Pantura dan jalur lainnya. Ada tujuh titik untuk membantu kelancaran masyarakat. Pelaksanaan nanti akan bekerjasama dengan kepolisian, TNI, Dishub, dan Satpol PP," ujarnya. Nana menjelaskan, kebutuhan pokok dan energi bagi masyarakat juga tercukupi sampai pasca lebaran. Pemprov Jateng bersama instansi terkait seperti Bulog, Pertamina, dan PLN telah menyiapkan sejak jauh hari. "Semua petugas siaga 24 jam untuk memastikan distribusi pangan dan energi berjalan lancar sampai selesai Idulfitri," kata Nana. Nana juga mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk memperhatikan laju inflasi di daerah masing-masing. Segera lakukan langkah konkret ketika menemukan sejumlah komoditas yang memicu kenaikan inflasi. Selain itu, potensi bencana alam juga masih menjadi perhatian. BMKG memprediksi cuaca dengan curah hujan sedang hingga tinggi dan ekstrem masih mungkin terjadi pada April 2024. Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, hasil survei indeks kepuasan masyarakat terhadap mudik-balik pada tahun 2023 mendapatkan skor 89 persen. Kepercayaan masyarakat ini harus terus dijaga. Jateng juga masih menjadi sentral karena menjadi daerah tujuan dan transit pemudik. "Kami sudah lakukan rapat lintas sektoral. Ini kerja kolaboratif dari semua elemen masyarakat. Kita pastikan masyarakat dapat beribadah dengan baik. Semua sudah disurvei dan semua siap melakukan pengamanan dan pelayanan," katanya. Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/5564407/jelang-mudik-lebaran-2024-nana-sudjana-sampaikan-persiapan-jateng-di-rakor-forkopimda
DEMAK — Satlantas Polres Demak, Jawa Tengah (Jateng), belum berani membuka Jalur Pantura Demak-Kudus meski pun banjir di wilayah tersebut mulai surut, Kamis (15/2/2024). Pembukaaan jalur tersebut bakal dilakukan jika kondisi banjir benar-benar telah surut dan tidak ada lagi genangan air. “Hingga hari ini Jalur Pantura Demak-Kudus belum dibuka karena masih ada genangan di Kilometer 43 dari depan Pasar Karanganyar hingga Jembatan Tanggulangin,” ujar Kasatlantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani. AKP Lingga menyatakan ketinggian genangan air di Jalan Pantura Demak-Kudus saat ini sekitar 30-50 sentimeter (cm). Oleh karenanya, jalur itu pun belum aman untuk dilalui kendaraan. Kendati demikian, ada beberapa kendaraan yang nekat melintas di jalur tersebut. Hal itu pun menyebabkan proses evakuasi kendaraan yang terjebak di genangan banjir dan mengganggu proses pengiriman logistik untuk warga terdampak banjir. Selain itu, kendaraan yang masih terjebak dan belum terevakuasi sekitar 12 kendaraan. “Jika nantinya jalur tersebut benar-benar aman untuk dilalui dan tidak licin bagi pengendara, maka jalur akan dibuka total,” ujarnya. AKP Lingga menambahkan untuk akses menuju Semarang melalui Jembatan Tanggulangin hingga kini juga masih ditutup karena menunggu banjir surut. “Kami sifatnya membantu, sehingga ketika dari Satlantas Polres Demak membuka total Jalur Pantura Demak-Kudus, maka dari Kudus juga akan dibuka,” ujarnya. Banjir di Desa Ketanjung dan Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak, memang mulai surut, tetapi genangan banjir masih terlihat di Jalan Pantura Demak-Kudus. Beberapa truk yang terjebak banjir juga masih terlihat pada posisi sebelumnya dan belum dievakuasi. Sedangkan yang sudah dievakuasi truk yang sebelumnya melintas di ruas kiri, menyusul genangan mulai surut
SEMARANG – Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari Jawa Tengah (Jateng), Abdul Kholik, menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng belum secara penuh mampu menggali potensi di sektor pariwisata. Menurutnya, hal ini terlihat dari masih tertinggalnya daya tarik wisata di Ibu Kota Jateng, yakni Semarang, dengan daerah lain, khususnya Jogja dan Solo. Hal itu disampaikan Abdul Kholik saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Prospek Pengembangan Kuliner Organik Sebagai Produk Unggulan Pariwisata Jawa Tengah di Kantor DPD RI Perwakilan Jateng, Jumat (15/3/2024). Melalui FGD itu, Abdul Kholik ingin mendorong kuliner organik menjadi daya tarik pariwisata di Jateng. “Hari ini kami kumpulkan berbagai stakeholder untuk mendorong pariwisata bisa menjadi sebuah kekuatan di Jateng. Dari pembahasan tadi juga tampak bahwa Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi belum sepemuhnya mampu mengembangkan potensi wisatanya, karena masih tertinggal dengan Jogja, dengan Solo. Ini menjadi PR [pekerjaan rumah] kita bersama. Bagaimana mendorong semua potensi agar bisa berkembang,” terang Abdul Kholik. Potensi pariwisata, lanjut Abdul Kholik, perlu didorong. Terlebih, kunjungan wisatawan di Jateng setiap tahun bisa mencapai 106 juta orang, yang sebagian besar merupakan wisatawan domestik. Selain itu, pengeluaran terbesar wisatawan adalah kuliner, yakni mencapai 47%. Produk Unggulan Oleh karena itu, putra asli Cilacap itu berharap Pemprov Jateng lebih mengembangkan potensi wisata dengan memperbanyak produk wisata, salah satunya yakni kuliner organik yang bisa menjadi produk unggulan wisata di Jateng. “Sekarang sudah ada Kota Lama Semarang sebagai ikon. Tapi, kita juga ingin ada ikon lain untuk mengangkat itu [Kota Lama Semarang], salah satunya melalui kuliner organik. Ini tentu akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Semarang,” jelasnya. Abdul Kholik juga berharap ke depan, pemerinta daerah setempat bisa membuat kebijakan yang menyinergikan daya tarik wisata dengan produk unggulan lain dalam satu branding. Tujuannya, agar semua daerah dapat diuntungkan dan potensi wisata bisa kian berkembang. “Karena PDRB [Produk Domestik Regional Bruto] sumbangannya yang terbesar sebagian dari pariwisata. Maka kalau mau mengangkat ya yang di push ini [branding] sebenarnya. Tapi pada intinya hari ini kita sangat bersyukur semua stakeholder punya pemahaman yang sama untuk bisa mendorong wisata di Jateng, terutama Kota Semarang dan sekitarnya agar lebih berkembang,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Supriyanto, mengatakan total sudah ada 49 kelompok pertanian organik dengan luas sekitar 600 hektare (ha) yang telah terverifikasi di Jateng. Langkah saat ini yang telah diambil, yakni mendorong produk kuliner organik itu lebih diperkenalkan ke wisatawan dengan menampilkan di ruang-ruang hotel. “Pada prinsipnya kami berterima kasih karena akan ada peluang memasarkan produk pertanian, khususnya produk organik, ke ranah yang lebih luas. Saat ini kami perlu sinegitas antarlini utama. Kemudian teman-teman perhotelan suatu saat akan kami ajak gabuk supaya merekrut produk petani,” jelas Supriyanto Sumber : https://jateng.solopos.com/senator-dpd-abdul-kholik-produk-organik-bisa-jadi-daya-tarik-wisata-jateng-1883614
LAPOR SENATOR
Lapor Senator Masyarakan Daerah
Ayo sampaikan aspirasi Anda secara langsung untuk memperjuangkan kepentiangan daerah Anda.
WEBSITE SATELIT DPD RI