AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
oleh jateng
Lonjakan harga cabai telah menjadi salah satu penyebab utama inflasi di Jawa Tengah. Kementerian Pertanian perlu fokus dalam penanganan pascapanen dalam produksi cabai dalam rangka mengatasi kenaikan harga cabai yang melonjak, kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Denty Eka Widi Pratiwi. “Kementan perlu membuat terobosan melalui manajemen pascapanen yang baik. Komoditas cabai ini tidak tahan lama maka perlu teknologi pascapanen seperti resi gudang atau cold storage sehingga lebih tahan lama,” kata Denty. Kementan juga diharapkan dapat mengoptimalkan penanganan pascapanen sebab saat ini petani sering mengalami gagal panen sehingga harga cabai jadi sering melonjak.
Sejumlah pasar di Jawa Tengah menunjukkan, rata-rata harga cabai rawit merah adalah Rp 80 ribu.“Kenaikan harga ini sangat meresahkan konsumen, terlebih cabai merupakan kebutuhan pokok rumah tangga,” ujar anggota Komite II DPD RI asal Jawa Tengah ini.
Denty mendorong Kementan dapat memberikan insentif khusus kepada petani yang menanam cabai agar produksinya stabil. Hal lain yang sering dihadapi petani adalah pentingnya melakukan terobosan dalam mengatasi serangan penyakit pada tanaman cabai.
“Kementan hendaknya proaktif membantu petani mengatasi serangan penyakit pada tanaman cabai serta meningkatkan luas tanam dan mengatasi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT),” tukasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di sejumlah daerah di Jawa Tengah, kenaikan harga cabai rawit merah terus terjadi sejak awal bulan ini. Hingga hari ini harga cabai rawit merah Rp86.000/kg, rawit hijau Rp44.000/kg, cabai merah keriting, dan cabai merah besar Rp65.000/kg.
Harga tersebut naik jika dibandingkan dengan pekan lalu di mana cabai rawit merah Rp70.000/kg, rawit hijau Rp35.000/kg, cabai merah keriting Rp50.000/kg, dan cabai merah besar Rp55.000/kg.
Sumber : https://dentyeka.id